Exclusive Meeting AB2: Masa depan dakwah Unila, ada di tangan kader KAMMI
http://kamwillampung.blogspot.com/2015/05/exclusive-meeting-ab2-masa-depan-dakwah.html
BandarLampung - (2/5/15), Beberapa hari
terakhir ini kader-kader KAMMI komisariat Unila semakin intens mendiskusikan
masa depan gerakan di Unila. Dalam sebuah forum bertajuk “Lingkar kebangkitan”
ini, kader-kader Unila secara terbuka berbagi ide untuk kemajuan KAMMI
Komisariat kedepannya.
Menanggapi adanya forum ini,
ketua KAMMI Lampung, Asis B. Santoso mengatakan, “ Forum ini bisa menjadi pemantik bagi kader-kader di komisariat untuk
kembali kepada khittoh gerakan yang
sebanarnya. Kritik yang masuk selama ini, adalah momen bagi kader komsat untuk
mendesain ulang pola gerakan di kampus Unila, saya sambut positif forum ini.
Beberapa waktu lalu saya juga menghimpun beberapa kader KAMMI Unila untuk
membuat semacam konsep gerakan ke-KAMMI-an untuk Unila. Sempat mendapat respon
beragam dari beberapa kader. Respon ini muncul karena kepedulian mereka kepada
KAMMI.” Pungkas Asis.
Forum ini dihadiri beberapa kader
KAMMI Unila yang tersebar dari KAMMI Daerah dan Komisariat, diantaranya, Dian
Putra, Ahmad Risani, Anggi Arif Wibowo, Deni Yuniardi, Hilya, Isah, Sofi, Ria
Laila, dan Marelita Devisa. Forum yang telah digelar sebanyak 3 kali secara
beruntun ini, telah menghasilkan beberapa kesepakatan dan ide baru untuk KAMMI
kedepannya.
Ketua komisariat Unila, Dian
Putra memaparkan, “Forum AB2 ini adalah
bentuk investasi ide. Artinya tidak semua masukan bisa direalisasikan segera,
namun dengan adanya pengumpulan ide ini, kita dapat memilah keterbutuhan yang
paling mendesak yang wajib di eksekusi. Kami menyadari, saat ini sering banyak
kritik yang masuk, baik itu dari Kamwil, Kamda, maupun kader Unila, padahal
mereka semua bertanggungjawab. Namun, seolah-olah menyerahkan sepenuhnya kepada
pengurus komsat. Tapi kita mesti yakin, bahwa ini adalah momen yang sangat
tepat untuk mengatakan bahwa, Kita akan Bangkit!. Allahuakbar!.” Tegas
Putra dengan penuh semangat.
“Frekuensi diskusi mengenai KAMMI Unila meningkat pasca Sarasehan bulan
lalu. Saya lebih banyak menyoroti proses pengkaderan yang lemah dan minim
rekruimen. Kaderisasi seolah mati karena beberapa faktor, seperti minimnya
rekruitmen kader non-tarbiyah dan
upaya untuk masuk ke beragam komunitas. Pendekatan kultural terhadap kelompok
sosial baik di kampus maupun di luar kampus perlu dioptimalkan. Dan ini, perlu
kader-kader yang tidak sekadar imun, tapi juga fleksibel. Disisi lain belum
optimalnya pengelolaan kader baru pasca dauroh untuk di berdayakan atau dibina dalam MK (Madrasah KAMMI).” Sambung
Deni yang saat ini sedang menjabat sebagai Gubernur FKIP Unila.
Sedangkan menurut
Kadep KP KAMMI Daerah Balam, Ahmad Risani menerangkan, “Ini forum kesekian kalinya dibuat, tidak hanya oleh komsat, beberapa
waktu lalu juga melibatkan ketua dan Sekjen KAMMI wilayah di markas. Intinya
ini adalah respon atas beragam masukan dan bentuk tanggungjawab semua kader
baik itu di komsat atau diluar. Ada banyak masukan yang telah kami himpun,
diantaranya, menghidupkan kembali MK, optimalisasi peran tarbiyah siyasiyah di Unila, penguatan ghiroh perjuangan, menggagas DP (Dewan Pembina)
khusus KAMMI, memasifkan proses kaderisasi dua kanal (tarbiyah dan belum
tarbiyah), dan lainnya. Masukan-masukan ini akan kita tulis dalam sebuah paper
sederhana di “Jurnal progressif”, agar kader lainnya bisa membaca dan bila
perlu menambahkan ide baru. Kedepan, Insyallah KAMMI Unila akan tampil dengan
wajah baru yang berseri-seri, karena ..........” Terang Sani sambil tersenyum.
“Karena
Masa depan dakwah Unila, ada di tangan kader KAMMI”. Sambung beberapa kader secara
serempak sambil mengepalkan tangan. Allahuakbar!, Sambut Anggi dengan hikmat. []