Gelar Dauroh Advokasi, KAMMI Bandar Lampung perkuat fungsi gerakan
http://kamwillampung.blogspot.com/2015/05/gelar-dauroh-advokasi-kammi-bandar.html
Bandar Lampung - (Sabtu, 16 Mei 2015), Perjalanan sosial-politik yang dinamis dewasa ini, perlu disikapi dengan bijak dengan kemapanan strategi. Salah satunya dengan keterampilan advokasi sebagai keahlian yang wajib dimiliki oleh setiap aktor gerakan.
Untuk itu, PD KAMMI Bandar Lampung menggelar Dauroh Advokasi untuk memperkuat fungsi-fungsi advokasi baik secara sosial maupun politik. Agenda yang digelar di Gedung DPD KNPI Lampung ini, diikuti oleh kader-kader KAMMI yang tersebar dari berbagai komisariat di kota Bandar Lampung. Dauroh ini memfokuskan pada 3 materi pokok dasar, yaitu Sejarah perjuangan dan Advokasi Perjuangan Mahasiswa oleh Novriando, S.Pdi (Kadep KP KAMMI Wilayah), Gerakan Dakwah Advokasi ke-KAMMI-an oleh Asis B. Santoso, S.Pd (Ketua KAMMI Wilayah), dan Strategi Perubahan Sosial-Politik oleh Dr. Dedy Hermawan, M.Si (Akademisi dan Pengamat politik). Kemudian dilanjutkan dengan diskusi.
Menurut Dedy Hermawan, Advokasi merupakan salah satu strategi rekayasa sosial. lembaga yang berpengaruh terhadap perekayasaan sosial diantaranya adalah lembaga pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi). Karena di dalamnya terdapat muatan untuk mengubah pola pikir masyarakat. Selain Pendidikan, peran rekayasa dipengaruhi oleh lembaga pemerintah, melalui kebijakan strategis yang disusun oleh pemerintah. Selanjutnya peran lainnya dipegang oleh lembaga Gerakan, KAMMI sebagai salah satu lembaga Advokasi berperan besar dalam proses perubahan sosial-politik. Sehingga peran ini perlu ditopang oleh kematangan setiap anggotanya dalam menjalankan fungsi advokasi.
Di sesi selanjutnya, Asis Budi Santoso mengatakan, "Gerakan Advokasi ke-KAMMI-an adalah wujud dari ideologi. Ia berangkat atas kepahaman dan kematangan strategi. Visi, Misi, Kredo, Prinsip dan Paradigma gerakan KAMMI sudah sangat menjelaskan apa itu advokasi ke-KAMMI-an. Selanjutnya penjelasan itu kita terjemahkan dalam bentuk kerja nyata dalam masyarakat". Terang Asis.
Lalu menurut Novriando, "Sejarah pergerakan kita telah lama mengilhami gerakan mahasiswa. Tapi bukan berarti kita terhanyut pada romantisme sejarah, sudah saatnya gerakan kita menciptakan sejarahnya sendiri, sebagai manifestasi atas gerakan kekinian. Sejarah adalah inspirasi sekaligus pelajaran berharga bagi generasi selanjutnya". Ujarnya.
Kepala Kebijakan Publik KAMMI Bandar Lampung Ahmad Risani mengatakan, "Saat ini keterbutuhan Advokasi sosial dan politik semakin terbuka lebar, pasalnya ada banyak masalah disekeliling kita, baik itu di bidang politik, pendidikan, hingga lingkungan. Tinggal bagaimana sebuah lembaga gerakan mampu memilahnya dan memberikan solusi atas masalah tersebut. Advokasi spontanitas sudah tidak relevan lagi dengan zaman ini, kita membutuhkan sebuah format gerakan advokasi mutakhir yang bersifat jangka panjang. Disinilah posisi KAMMI sebagai Harokatul Amal memberikan kontribusi gerakan subtantif, yang berangkat dari kajian-kajian mapan dan menyentuh pada persolan masyarakat". Pungkas Sani.
Agenda ini dimulai pukul 7.30 dibuka langsung oleh Asis Budi Santoso selaku ketua KAMMI Lampung dan ditutup pukul 16.00 WIB. ()
Untuk itu, PD KAMMI Bandar Lampung menggelar Dauroh Advokasi untuk memperkuat fungsi-fungsi advokasi baik secara sosial maupun politik. Agenda yang digelar di Gedung DPD KNPI Lampung ini, diikuti oleh kader-kader KAMMI yang tersebar dari berbagai komisariat di kota Bandar Lampung. Dauroh ini memfokuskan pada 3 materi pokok dasar, yaitu Sejarah perjuangan dan Advokasi Perjuangan Mahasiswa oleh Novriando, S.Pdi (Kadep KP KAMMI Wilayah), Gerakan Dakwah Advokasi ke-KAMMI-an oleh Asis B. Santoso, S.Pd (Ketua KAMMI Wilayah), dan Strategi Perubahan Sosial-Politik oleh Dr. Dedy Hermawan, M.Si (Akademisi dan Pengamat politik). Kemudian dilanjutkan dengan diskusi.
Menurut Dedy Hermawan, Advokasi merupakan salah satu strategi rekayasa sosial. lembaga yang berpengaruh terhadap perekayasaan sosial diantaranya adalah lembaga pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi). Karena di dalamnya terdapat muatan untuk mengubah pola pikir masyarakat. Selain Pendidikan, peran rekayasa dipengaruhi oleh lembaga pemerintah, melalui kebijakan strategis yang disusun oleh pemerintah. Selanjutnya peran lainnya dipegang oleh lembaga Gerakan, KAMMI sebagai salah satu lembaga Advokasi berperan besar dalam proses perubahan sosial-politik. Sehingga peran ini perlu ditopang oleh kematangan setiap anggotanya dalam menjalankan fungsi advokasi.
Di sesi selanjutnya, Asis Budi Santoso mengatakan, "Gerakan Advokasi ke-KAMMI-an adalah wujud dari ideologi. Ia berangkat atas kepahaman dan kematangan strategi. Visi, Misi, Kredo, Prinsip dan Paradigma gerakan KAMMI sudah sangat menjelaskan apa itu advokasi ke-KAMMI-an. Selanjutnya penjelasan itu kita terjemahkan dalam bentuk kerja nyata dalam masyarakat". Terang Asis.
Lalu menurut Novriando, "Sejarah pergerakan kita telah lama mengilhami gerakan mahasiswa. Tapi bukan berarti kita terhanyut pada romantisme sejarah, sudah saatnya gerakan kita menciptakan sejarahnya sendiri, sebagai manifestasi atas gerakan kekinian. Sejarah adalah inspirasi sekaligus pelajaran berharga bagi generasi selanjutnya". Ujarnya.
Kepala Kebijakan Publik KAMMI Bandar Lampung Ahmad Risani mengatakan, "Saat ini keterbutuhan Advokasi sosial dan politik semakin terbuka lebar, pasalnya ada banyak masalah disekeliling kita, baik itu di bidang politik, pendidikan, hingga lingkungan. Tinggal bagaimana sebuah lembaga gerakan mampu memilahnya dan memberikan solusi atas masalah tersebut. Advokasi spontanitas sudah tidak relevan lagi dengan zaman ini, kita membutuhkan sebuah format gerakan advokasi mutakhir yang bersifat jangka panjang. Disinilah posisi KAMMI sebagai Harokatul Amal memberikan kontribusi gerakan subtantif, yang berangkat dari kajian-kajian mapan dan menyentuh pada persolan masyarakat". Pungkas Sani.
Agenda ini dimulai pukul 7.30 dibuka langsung oleh Asis Budi Santoso selaku ketua KAMMI Lampung dan ditutup pukul 16.00 WIB. ()
